SURAT TERAKHIR UNTUK ANDINI
Karya Andi Rahmat
“Ivan bangun sudah siang, emang kamu ga mau sekolah?” teriak mama di
balik pintu kamarku,”iya mah” aku bangkit dari tempat tidur ku lalu
bergegas untuk pergi kesekolah dan seperti biasa di meja makan sudah ada
mama ku yang menyiapkan sepotong roti dan segelas susu, ya dialah mama
ku, mama yang sangat aku sayangi, setiap hari dialah yang menyiapkan
keperluanku, bukannya aku malas tapi aku akan lebih bersemangat jika ibu
ku yang menyiapkannya.
“Mah aku berangkat” teriak ku sambil berlari ”hati-hati di jalan”sahut mamaku,hari ini tak seperti biasanya aku berangkat ke sekolah berjalan kaki karena sepeda yang biasa aku gunakan sedang di betulkan,bukannya tidak ada kendaraan lain namun aku lebih baik berjalan kaki dari pada naik motor karna lebih sehat.
“Mah aku berangkat” teriak ku sambil berlari ”hati-hati di jalan”sahut mamaku,hari ini tak seperti biasanya aku berangkat ke sekolah berjalan kaki karena sepeda yang biasa aku gunakan sedang di betulkan,bukannya tidak ada kendaraan lain namun aku lebih baik berjalan kaki dari pada naik motor karna lebih sehat.
Saat aku jalan terdengar suara dari kejauhan yang memangilku “ivan?ivan?ivan? TUNGGU?” sepertinya aku kenal suara itu,aku pun menghentikan langkah ku dan berpaling kearah suara itu,ternyata suara itu milik sesosok gadis yang sangat aku kenal,dia adalah sahabat ku andini biasa di pangil andin, aku dan dia sudah saling mengenal sejak kecil “kamu jalannya cepet banget sih van?”oceh andin sambil ter engah-engah karna mengejarku,”maafff andin?aku terburu-buru karna takut terlambat”balas ku,”ya ampun ivan, tenang saja ini masih jam 6.00”balasnya sambil mencubit hidungku, dia memang sangat senang sekali mencubit hidungku entah kenapa tapi yasudah lah,”iya sih, yaudah klo gitu,kita berangkat bareng yuk?”balasku,“duhhh ivan-ivan kamu dodol banget sih?”balas nya agak kesal ”dodol kenapa?”Tanya ku sedikit bingung,”iya kamu itu dodol,magsud ku mengerjarmu adalah untk berangkat bareng dengan mu ivan” jawab nya kesal sambil menoyol kepalaku, “hehehehe” aku tersenyum, “yaudah ayo buruan kita berangkat jangan cengar cengir ajah”ucap nya menyuruhku untuk bergegas, “iya andin bawel” sahut ku sambil menutup mulutnya dengan tangan ku, “ihhh apaan sih ivan ?” oceh nya kesal, “iya-iya maaf”sambil ku cubit pipi nya.
Surat Terakhir Untuk Andini |
Kami pun segera melanjutkan langkah menuju sekolah, sepanjang jalan yang
kami lakukan hanyalah bercanda, ya itu lah kami sepasang sahabat yang
aneh.
Sesampainya di sekolah kami pun berpisah karna aku dan dia memang berbeda kelas,sesampai nya di kelas aku langsung membuka buku catatan kimia ku krna setahuku hari ini ada ulangan kimia karna sebentar lagi ulangan simester.
Saat ku sedang sibuk membaca seorang teman ku menghampiri ku “cie yang abis berangkat bareng?” ledek temanku dia adalah rendy, rendy adalah teman yang paling dekat dengan ku di sekolah, “apaan sih?” sahut ku dingin “ga deh ga jadi !” dia pun menjauh dari ku.
“kringggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg” Akhirnya bel masuk pun berbunyi .
setelah selesai ulangan seperti biasa kami di beri waktu untuk ngobrol oleh guruku, lalu datang lah sesosok mahluk yan tadi meledekku, “hyyy ivan?gimana tdi ulanganya?gampang kan?” ocehnya meledekku lagi, memang seperti biasa kerjaannya hanya meledekku saja setiap hari, “gampang dari mana?” sahut ku kesal, ”hahahaha,yaudah sih sob jangan marah gitu jadi takut gw!” ocehnya sambil tertawa, “ iya – iya” balasku sedikit masih kesal, “oh iya van?kamu ada hubungan apa sih cma cwe itu ?”Tanya nya serius, “cwe yang mana?” Tanya ku balik, “cwe yang itu loh, yang sering berangkat sekolah bareng denganmu!” jawab nya menjelaskan, “oh dia, dia itu sahabat ku sejak kecil” jawab ku santai, “tapi apakah kamu punya perasaan sama dia?” Tanya nya penasaran, hati ku langsung berdetak sangat cepat seperti mau meledak “e,,,en,,,,enga nga ada, kenapa nanya git sih?”jawab ku gugup, “baguslah,karna aku tidak mau kamu sakit nanti nya karna dia baru saja jadian dengan ketua osis” hatiku seperti sejenak berhenti mendengar orang yang selama ini aku cintai sudah memiliki pacar,ya aku memang sudah lama menaruh perasaan ku pada dia sahabatku andini, tak pernah sekalipun aku aku berfikir untuk ingin mengungkapkan perasaan ku ini padanya karna aku takut kalau nanti malah akan merusak hubungan persahabatan kami.
Sesampainya di sekolah kami pun berpisah karna aku dan dia memang berbeda kelas,sesampai nya di kelas aku langsung membuka buku catatan kimia ku krna setahuku hari ini ada ulangan kimia karna sebentar lagi ulangan simester.
Saat ku sedang sibuk membaca seorang teman ku menghampiri ku “cie yang abis berangkat bareng?” ledek temanku dia adalah rendy, rendy adalah teman yang paling dekat dengan ku di sekolah, “apaan sih?” sahut ku dingin “ga deh ga jadi !” dia pun menjauh dari ku.
“kringggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg” Akhirnya bel masuk pun berbunyi .
setelah selesai ulangan seperti biasa kami di beri waktu untuk ngobrol oleh guruku, lalu datang lah sesosok mahluk yan tadi meledekku, “hyyy ivan?gimana tdi ulanganya?gampang kan?” ocehnya meledekku lagi, memang seperti biasa kerjaannya hanya meledekku saja setiap hari, “gampang dari mana?” sahut ku kesal, ”hahahaha,yaudah sih sob jangan marah gitu jadi takut gw!” ocehnya sambil tertawa, “ iya – iya” balasku sedikit masih kesal, “oh iya van?kamu ada hubungan apa sih cma cwe itu ?”Tanya nya serius, “cwe yang mana?” Tanya ku balik, “cwe yang itu loh, yang sering berangkat sekolah bareng denganmu!” jawab nya menjelaskan, “oh dia, dia itu sahabat ku sejak kecil” jawab ku santai, “tapi apakah kamu punya perasaan sama dia?” Tanya nya penasaran, hati ku langsung berdetak sangat cepat seperti mau meledak “e,,,en,,,,enga nga ada, kenapa nanya git sih?”jawab ku gugup, “baguslah,karna aku tidak mau kamu sakit nanti nya karna dia baru saja jadian dengan ketua osis” hatiku seperti sejenak berhenti mendengar orang yang selama ini aku cintai sudah memiliki pacar,ya aku memang sudah lama menaruh perasaan ku pada dia sahabatku andini, tak pernah sekalipun aku aku berfikir untuk ingin mengungkapkan perasaan ku ini padanya karna aku takut kalau nanti malah akan merusak hubungan persahabatan kami.
Jam pejalaran terus berganti “kringgggggg,kringgggggggggg,kringggg !!” akhirnya bel pulang pun berbunyi aku bergegas merapikan buku dan langsung pergi menemui andini untuk mengajaknya pulang bareng namun, setalah sampai di depan kelasnya aku terkejut melihat andini bersama seorang cwo yang tidak lain adalah pacarnya dia bernama diky “din pulang bareng yuk?aku sedang tidak ada rapat osis” ajak diky, “ayukkk” tak sengaja aku mendengar percakapan mereka aku segera bergegas pergi membawa luka yang cukup membuat ku tersiksa.
Namun di saat aku berjalan melewati gerbang sekolah terdengar suara memangilku “ivan?” ya suara itu milik andin, aku tak menghiraukannya aku terus melanjutkan langkahku namun suara itu masih terdengar memangilku dan terdengar suara langkah kaki menuju ke arahku ternyata andin mengejarku “ada apa din? Tanya ku dingin,
“kamun kenapa sih van ?aku pangil malah jalan terus? Aku mw mengenalkan pacarku? Kenalkan dia diky?” kami pun berjabat tangan “aku ivan”.
“Oh iya din,maaf aku tak bias lama-lama” oceh ku menahan sakit, “kamu kenapa sih? Ga biasanya kya gini?yaudah lah kalau kamu buru-buru”jawab nya bingung
Aku pun pergi meningalkannya yang sedang bersama diky, sesampai nya di rumah aku langsung masuk kamar dan berbaring “kenapa rasanya sesakit ini?apakah kamu tau apa yang aku rasakan?aku mencintaimu andin!!! Kenapa kamu melilihnya?kenapa bukan aku?” , “ivan” suara yang mebangunkan ku dari lamuman tentangnya, ternyata andin memangilku di balik pintu kamarku,lalu aku pun bangkit dari tempat tidur dan menemuinya “ada apa din?” Tanya ku,
“kan besok hari mingu aku ingin mengajak mu jalan-jalan bersama yang lain?” jawabnya “apakah semuanya membawa pasangan?” Tanya ku lagi, “mungkin saja”jawabnya bingung, “jika semua membawa pasangn nanti aku dengan siapa?” jawab ku kesal, “kamu kenapa sih semenjak aku mengenalkan diky dengan mu sikap mu jadi berubah?kau kan bisa dengan ku !!!”ocehnya padaku, “oke aku ikut” jawab ku dingin, “nah itu baru sahabat ku,aku tunggu besok jam 8 pagi di depan sekolah”jawabnya sambil pergi keluar rumahku, ya memang rumah kami bisa di bilang dekat hanya selang beberapa rumah saja.
Hari pun berganti menjadi malam “malam yang sunyi bersama dekapan rasa sakit karna mu” berkata dalam lamunan ku aku pun tersadar dan akhir aku pun memutuskan untuk menulis surat untuknya , tak terasa aku pun terlelap
Suara kicauan burung membangunkan ku pagi ini lalu aku pun bersiap-siap untuk memenuhi ajakan andini rasa nya malas tapi tak apalah lagian aku sudah janji dengannya, setelah aku mandi dan berpakaian rapi aku segera menuju ke ruang makan seperi biasa sudah ada sepotong roti dan segelas susu
“mah aku pergi dulu ya ?aku mau jalan-jalan bersama andin”teriak ku, “yaudah hati-hati “sahut mama ku
aku pun mulai berjalan menaiki motor yang sudah lama sekali tidak aku pakai , aku mulai menuju sekolah dan sesampainya di sana aku melihat andin sedang bersama diky pacarnya, sakit sekali rasanya tapi ku coba menahannya, andin pun menghampiriku “kamu lama banget datengnya van?”oceh nya padaku , “maaf din tadi aku makan dulu jadi nya lama”sahut ku
“yasudah tidak apa-apa van, ayu sekarang kita berangkat”sahutnya mengajakku
Aku, andin, diky dan teman-teman yang lain pun berangkat menuju ke sebuah tempat wisata yang ada di Jakarta yaitu taman inpian jaya ancol(TMII) di sana cukup ramai maklum kan hari libur aku an teman-teman ku pun berpisah “van kamu ikut aku dan diky yah?” ocehnya padaku “maaf aku tak ingin mengganggu kamu dan dia?aku ingin sendiri! “jawabku dingin, “tapi van?”ucapnya memaksa ku, “sudahlah aku ingin sendiri”jawabku kesal ,“sudah lah biarkan dia din”ocehnya diky meyakinkan andin
“Yaudah klo kamu memang ingin sendiri,aku pergi yah?”jawabnya sambil menjauh, aku pun tak menjawab pertanyaannya aku duduk terdiam di bawah pohon yang cukup membuat hati sejuk untuk sesaat.
Ta sengaja aku melihat nya sedang bersenang-senang dan tertawa riang bersama diky, “huhhhhhhhh” aku menghembuskan nafasku untuk menenangkan hatiku yang tak karuan “seandainya saja aku yang ada di sampingmu sekarang, bukan dia aku ingin membuat mu tersenyum, aku ingin membuat mu bahagia,aku ingin bersama mu selamanya” tersadar dari lamunan ku tentangnya rasa sakit ini semakin menjadi seiring berjalannya waktu aku sudah tidak kuat lagi melihat dia bersamanya aku pun memutuskan untuk pulang kerumah.
Aku meningalkan andin dan diky yg sedang bersama ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Aku tak ingat apapun saat aku membuka mata hanya ada ruang dengan dinding putih dan selang infuse yang menancap di tanganku dengan orang tua ku disampingku”aku kenapa mah”Tanya ku lemas “kamu habis kecelakaan van,motor yang kamu kendarai menabrak trukk”jawab ibuku sambil menangis setelah ibu ku menjelaskan dokter masuk keruangan ku “bu ?anak ibu harus segera di operasi sekarang karna terjadi kebocoran pembuluh darah di otaknya?” oceh dokter “yaudah cepat lakukan operasinya”mama ku panik
aku pun di bawa ke ruang operasi . dari kejauhan aku mendengar suara yang memangilku “ivan tunggu” ternyata itu andini yang datang menjengukku
“van?maaf kan aku, yang tidak bisa menemanimu kemarin?” ocehnya sambil menangis, ”sudah lah tidak apa-apa semua sudah terjadi”ocehku ambil ku usap air matanya, “din aku punya sesuatu untukmu” menunjukan sebuah surat untuknya “ambilah din” andini pun mengambilnya dan aku pun masuk ke ruang operasi .
Andini pun membaca surat itu
Hy andini?
Maaf kan aku atas sifatku akhir-akhir ini?
Bukan karna aku membencimu tapi aku hanya tidak ingin rasa ini terus tumbuh dalam hati ku
Aku berfikir bisa selamanya menyembunyikan apa yang kurasa kepadamu namun aku salah rasa ini terlalu kuat untuk mu dan sampai akhirnya aku menulis surat terakhir ini untukmu
Semoga kau bahagia dengannya
aku akan selalu mencintaimu
mungkin setelah kau membaca surat ini aku tlah jauh pergi membawa cinta dan luka
aku mencintai mu andini
selamat tingal !!!!!!!
Operasi ivan ternyata gagal !!!
Semua orang sangat bersedih dengan kepergian ivan apalagi andini, karna kejadian itu andini menjadi anak yang pendiam.