“mengapa kau menghilang, menghindar dari ku…?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh ius orang yang begitu aku cintai
Nama ku dilla, ius adalah kekasih ku upss sal
ah mantan kekasih lebih
tepatnya. Dia sosok pria yang sangat aku sayangi, orangnya baik dan
lumayan keren lah, banyak cewek-cewek satu kompleks ku yang menyukainya.
Awalnya aku tidak menyukai ius aku menerima dia menjadi kekasih ku
hanya karena alasan sebuah rasa kasihan. Sahabat-sahabat ku juga tak
pernah menyukai hubungan kami dan selalu mempermasalahkan perbedaan suku
dan karena ius bukan dari kalangan yang berada, tapi semakin hari
semakin lama aku bersama-sama dengan dia rasa sayang dan cinta mulai
tumbuh dan mengalir terus seiring nya waktu membuat ku tak ingin
kehilangan sosok ius.
Hari-hari ku selalu diwarnai oleh kehadiran ius, dia selalu care dan
perhatian, dia tidak pernah lupa memberi ku 1 pesan singkat sebelum
waktunya tidur.
“met bobo saiiank, jangan lupa berdoa, aku saaayang bangat sama kamu, i lope you sampai jumpa di skolah ya sayang”
Demikianlah setiap malam nya.
Tidak terasa 4 bulan telah kami lalui dan tak ada satu pun perubahan
darinya, perhatian dan kasih sayang masih terukir untuk ku dari nya.
Hingga tiba saat nya aku berpisah untuk sementara dari dia karena aku
ingin mencari pengalaman kerja setelah aku menyeleaikan sekolah ku di
tingkat sma aku memilih bekerja karena aku ingin menjadi wanita karir,
sementara ius masih adik kelas ku.
Malam itu adalah malam terakhir aku bersama dengan dia, sedih dan tak
ingin jauh dari dia, dan malan ini adalah malam pertama kalinya aku
melihat ius meneteskan air mata untuk ku.
“maafin aku, ini hanya sementara, aku janji aku bakal kembali untuk mu, dan aku akan selalu setia hanya untuk kamu” ungkap ku
“aku mengerti, pergilah dan kembali lagi untukku, aku akan selalu
menunggu mu dan aku berjanji tak akan mengecewakan mu, aku sayang kamu”
jawab ius sembari mencium kening ku.
Hari ini, adalah hari dimana aku akan berangkat ke kota tujuan ku lumayan jauh dari kampung halaman ku
“yank.. Aku berangkat jaga diri baik-baik doain aku semoga bisa berhasil” sebuah pesan singkat buat kekasih ku ius
“iya.. Hati-hati disana, aku sayang kamu” demikian lah balasan sms dari ius.
Hari demi hari kami lewati pacaran jarak jauh, 1 bulan, 2 bulan,
hingga 3 bulan, dan ini adalah bulan terakhir usia hubungan kami 8 bulan
dia mulai berbeda, dia jarang memberiku kabar bahkan tidak sama sekali,
sms tak pernah dibalas, ditelfon jarang diangkat, dia berubah dia
menghilang, hati ku benar-benar tak tenang, gelisah dan bertanya-tanya
kenapa dengan ius? Hingga suatu malam aku mencoba menghubungi dia lagi,
hatiku gelisah sebelum dia mengangkat telefon ku, dan ternyata
“halo” jawab dari seberang yaitu suara ius tanpa ada kata “yank” lagi
Dengan hati kecewa aku langsung to the point saja kepada ius “kamu
kemana aja, kenapa kamu tak pernah memberiku kabar sedikit pun, apa kamu
tidak merindukan ku?” tanya ku
“kebetulan kamu menghubungi aku, mulai sekarang aku bebasin kamu,
mungkin kita tidak cocok lagi, lagian tak ada satu pun yang setuju kita
bersama, mulai dari sahabat ku juga orangtua mu” kata ius tanpa menjawab
pertanyaan ku
Aku terdiam, seketika air mata membanjiri pipi ku, tak mampu aku berkata
lagi, memang tak satu pun orang-orang terdekatku menyukai ius, tapi
kenapa baru sekarang dia sadar aku tidak percaya dengan alasan itu.
“tak usah menangis, tak perlu menangisi pengecut seperti aku, aku bukan
lah orang yang tepat buat kamu, maafkan aku” tambah nya lagi dan menutup
telefon ku. Menambah sakit hati dan luka di hati ku, tak mampu aku
menahan kekecewan ku, aku hanya terdiam dan tak tau harus apa. Cowok
yang paling aku sayangi tega memutuskan hubungan yang tak pernah ada
masalah itu dengan alasan yang tak jelas.
Aku sadar pacaran jarak jauh memang tak lah mudah untuk dilalui,
mungkin dia sudah bosan menunggu aku, tapi aku setia, aku sayang dan tak
ingin berpisah dari ius.
Ku ambil hp ku, ku tulis pesan singkat “maafin aku membuat mu
menunggu terlalu lama, tapi beri aku alasan yang jelas agar aku bisa
menerima keputusan mu” ku klik tombol kirim dan pesan ku sampai kepada
ius, namun tak ada balasan dari dia, berulang-ulang kali aku
mengiriminya sms meminta penjelasan namun hasilnya tetap saja nihil.
Lelah, ya aku lelah, aku menyerah, aku harus ikhlas, tak semua yang kita inginkan dapat kita miliki.
Perlahan-lahan aku mencoba melupakan ius dan ternyata aku bisa meskipun rasa sayang takkan pernah bisa terhapus untuk nya.
1 bulan telah berlalu semenjak ius memutuskan untuk berpisah, aku sudah bisa move on dari ius.
“tuitt” bunyi handphone ku sebuah sms yang isi nya “maaf, ini dengan kak dilla kan, aku temen nya ius kak
Kakak tau kenapa ius memutuskan hubungan kalian, itu karena ius 2 bulan
sebelum dia ngomong putus sama kakak ius sudah selingkuhin kakak, maaf
ya kak bukannya ikut campur, tapi aku tak tenang jika aku tak memberi
tau kakak tentang kebenaran nya, ius memang sahabat ku, tapi aku tak
taga dia berbuat seperti itu sama kakak.”
Seketika air mata ku mengalir lari, kisah lama terungkit kembali, luka
di hati tersiram kembali hingga terasa perih. Tapi aku sadar tidak ada
gunanya aku menangisinya, semua sudah berlalu, semua sudah menjadi
kenangan.
Dan sekarang yang ada di benakku adalah mencari belahan jiwa yang
memiliki hati yang manis bukan bibir yang manis. Dan aku hanya bisa
mendoakan ius semoga hanya aku wanita terakhir yang dia sakiti. Meskipun
sampai sekarang aku masih mencintainya karena janji tetaplah janji aku
akan tetap setia sampai aku pulang nanti.
Cerpen Karangan: Rhany S
Facebook: Chessfrhany Rhany Chiregar