cerita sedihku yang mengharukan tentang ayah

Di usianya yang sudah senja ayahku tetap mencari nafkah untuk anak-anaknya. jam kerja ayah tidak seperti yang lain. disaat yang lain tertidur pulas, ayahku berangkat bekerja tengah malam dengan sepeda tua yang setia mengantarnya. ya, ayahku seorang cleaning service disebuah terminal ibu kota. setiap tengah malam sebelum bus-bus akan diberangkatkan, ayahku mencuci bus-bus itu hingga bersih. setiap malam ayahku membersihkan hampir puluhan bus, dengan upah yang sangat kecil, yaitu hanya 10 ribu rupiah/bus. sungguh harga yang tak pantas untuk sebu

ah pekerjaan yang cukup keras. Namun ayahku ikhlas menjalani profesi itu demi seorang istri dan lima anak-anaknya.

Hatiku selalu menangis jika melihat ayah sedang bekerja, badannya yang sudah tua renta harus mengerjakan semua itu dengan tenaganya yang sudah rapuh. Maafkan aku ayah, anakmu ini belum bisa membantumu untuk mencari nafkah. Aku hanya bisa berdoa semoga kelak aku bisa membahagiakanmu, agar kelak kau bisa menikmati hari tuamu dengan indah.

Sehabis pulang kerja aku selalu melihat ayah memijat-mijat sendiri kakinya, Aku tahu dia sangat kelelahan. Aku juga melihat dikakinya timbul penyakit kulit seperti kutu air. akupun menangis lagi kalau melihat kejadian itu. Aku ingin cepat besar agar aku bisa membantu ayah.

Kini, Ayah sudah jarang berangkat bekerja. karena kondisinya yang sering sakit-sakitan membuatnya harus sering beristirahat dirumah. Aku sebagai anak yang tertua harus memikirkan nasib keluarga kami, aku berpikir keras bagaimana cara mendapatkan uang, sedangkan sekolahku saja belum selesai. didalam kebingungan yang terus menghantuiku, seorang teman mengajakku untuk berdagang menjual kantong di pasar. walaupun untungnya kecil tapi dengan menggeluti usaha ini aku bisa meringankan beban ayah sebagai tulang punggung keluarga.

Ayah,
Semangatmu adalah hidupku.
keringatmu adalah nafasku,


Aku hidup karena pundakmu.
Aku bernafas karena cintamu

Perjuanganmu saat ini
Adalah semangatku saat nanti
Keringatmu saat ini
untuk senyumku hingga nanti

Ayah,
Maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu.

8 Kebohongan Seorang IBU (Kisah Sedih Mengharukan)


1.KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA
Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di sungai dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk disamping ku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : “Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan”
2.KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA
Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala
musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata : “Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja.” Ibu tersenyum dan berkata : “Kamu tidurlah duluan, aku belum mengantuk”
3.KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA
Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : “Minumlah nak, aku tidak haus!”
4.KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun
masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : “Saya lebih senang sendiri bersamamu”
5.KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA
Setelah aku, sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : Ibu masih punya duit”
6.KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM
Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku “Aku lebih suka disini”
7.KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH
Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : “Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan”
8.KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.
Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.
*******
”Berbaktilah pada Ibumu, Ibumu, Ibumu”.
Semoga cerita diatas bisa membuat kita merenung sejenak, apa yang telah di lakukan ibu kita hingga kita menjadi seperti saat ini. Begitu banyak pengorbanan yang telah dilakukannya untuk membahagiakan kita...
KASIH IBU
KEPADA BETA
TAK TERHINGGA
SEPANJANG MASA
HANYA MEMBERI
TAK HARAP KEMBALI
BAGAI SANG SURYA MENYINARI DUNIA.

Permintaan Orang Tua Untuk Anak

Anakku yang kusayangi..
pada suatu saat dikala kamu menyadari
bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar
dan cobalah mengerti aku..
Jika banyak makanan yang tercecer dikala aku makan..
Jika aku mendapat kesulitan dalam mengenakan pakaianku sendiri..
bersabarlah..


Kenanglah saat-saat dimana aku meluangkan waktuku
untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu..
ketika kau masih kecil.
Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali..
janganlah menghentikanku.. Dengarlah aku!
Ketika kau kecil, kau selalu meminta membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang..dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur..
dan aku lakukan itu untukmu!
Jika aku enggan mandi, jangan memarahiku dan jangan katakan padaku bahwa itu memalukan. Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu untuk menyuruhmu mandi dikala kecilmu.
Jika engkau melihat sikap lambatku terhadap teknologi, jangan tertawakan aku.
tapi berikan aku waktu untuk mengerti hal tersebut.. aku mengajarimu banyak hal.. cara makan yang baik.. cara berpakaian yang baik.. maberperilaku yang baik.. cara bagaimana menghadapi masalah dalam kehidupan..
Jika aku terkadang menjadi pelupa dan tidak dapat mengerti pembicaraan,
beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya,
jangan sombong dan memarahiku.. karena yang penting bagiku adalah..
aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu..
Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tidak lapar.
Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku untuk bergerak seperti sebelumnya..
Bantulah kau dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu..
Dan kala suatu saat nanti, ketika aku katakan padamu bahwa aku tak lagi ingin hidup..
ketika aku ingin mati.. jangan marah..
karena pada saatnya nanti kau juga akan mengerti!
Cobalah untuk mengerti bahwa pada usia tertentu, kita tidak benar-benar ‘hidup lagi’,
kita hanya ‘tidak mati’
Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat,
aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu dan bahwa aku siapkan dasar bagi perkembangan dan kehidupanmu kelak.
Kau tidak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku
dan usiaku yang sudah bertambah tua. Kau harus di dekatku, mencoba untuk mengerti bahwa
hidupku adalah bagimu, bagi kesuksesanmu, seperti apa yang ku lakukan pada saat kau lahir.
Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran.
Satu hal yang membuatku harus berterimakasih padamu adalah senyum dan kecintaanmu padaku.
Aku mencintaimu anakku..
Ayahmu, ibumu..

Surat untuk Amel

Entah berapa kertas yang ku buang untuk menuliskan surat ini. berharap pagi ini bisa kukirimkan secepatnya, perangko dan amplop sudah kusiapkan. baiklah akan kubaca sekali lagi surat ini sebelum kumasukkan amplop dan ku kirimkan kepadanya.
Kepada Sahabatku.
Hai sahabatku apa kabarmu disana? semenjak kepergianmu aku tak punya lagi seseorang yang mau mendengarkan seluruh keluh kesahku. m
elalui surat ini aku ingin menggambarkan keadaanku sekarang, mungkin kau sudah menyangka hal apa yang akan ku utarakan. ku harap kau masih mau mendengarkannya seperti dahulu, masih segar di ingatanku saran-saran yang kau berikan begitu jitu, selalu memberikan solusi yang terbaik untuk hampir di setiap hubunganku walau kadang beberapa saran mu gagal, tapi aku tidak pernah meragukan saranmu sampai saat ini.
Masih ingat dengan dinda? perempuan yang kutemui di acara cerdas cermat hari Pendidikan 3 tahun yang lalu, semoga kau masih mengingatnya. sudah 1 tahun 4 bulan aku membina hubungan dengannya semoga kau tidak terkejut, jika kau sahabatku yang baik pasti kau sudah bisa mengira kalau aku menyukainya. memang dia orang yang menyenangkan seperti yang kuduga, namun setelah 1 tahun 4 bulan kini ia kurang menyenangkan. hal-hal yang pernah kita berdua sepakati sudah tak berarti dan komitmen yang sudah kita buat tidak berguna lagi.
Aku akan memberikan contoh tentang komitmen yang telah dilupakan, pada awal hubungan kami dulu berkomitmen untuk saling menghargai ketika kami bersama kami tidak boleh berbicara lewat telpon atau sms dengan orang lain kecuali hanya sebentar dan penting. Kami juga mempunyai jadwal bertemu minimal 2 hari seminggu. tentu saja peraturan ini berjalan dengan sesuai yang kami harapkan diikuti dengan keharmonisan hubungan kami. Sungguh indah saat itu dikala aku bisa mengenal jauh dirinya dan sebaliknya. Namun seiring berjalannya hari dan bulan komitmen itu mulai terlupakan diawali dengan berkurangnya jadwal bertemu per minggunya kadang kami hanya bertemu 1 hari per minggunya bahkan tidak samasekali. ia cuma minta maaf karena ia punya kesibukan lain, saya dimohon untuk memaklumi kesibukannya. ya walau saya tahu kalau ia sekarang menjabat sebagai salah satu koordinator seksi penting di BEM fakultasnya. namun menurutku itu tak harus mempersempit hubungan kami.
Sudah beberapa kali kucoba untuk berdiskusi tentang masalah ini, kalau hubungan yang kita bina ini tidak sebentar semestinya dipertahankan berdua. Aku masih mencintainya sepenuh hati tanpa kurang sedikit apapun, Ia menanggapi dengan hal yang sama namun ia berdalih harus memprioritaskan juga jabatannya yang memerlukan ekstra tenaga dan waktu demi profesionalitas, saat kukejar dengan pertanyaan bagaimana dengan profesionalitas hubungan kita, ia mengelak untuk membahasnya berdalih kalau keduanya sama-sama penting, aku pun tidak mau melanjutkan perdebatan itu, namun sungguh aku merasa diabaikan. seandainya kau disini sahabatku aku ingin meminjam pundakmu walau hanya semenit saja.
Hal yang membuatku kecewa ketika di waktu yang singkat kami bertemu ia lebih sering memerhatikan hanphone nya dari pada harus memerhatikan ku dia lebih asyik chating dengan teman-temannya dan tidak jarang mengabaikanku dengan mengobrol dengan orang lain di depanku seolah-olah aku tidak bersamanya. sungguh aku cemburu dengan itu semua. Pernah juga aku nekat untuk meminta putus dengannya, tapi ia mengatakan ia masih membutuhkan dan mencintaiku. ia memelas di hadapanku memohon agar aku mengurungkan niatanku, apa lah kekuatanku untuk mempertahankan kemauanku memutuskan hubungan ini sementara aku tak pernah tega dengan wanita yang memelas di depanku, aku turuti permintaanya dengan syarat kalau ia harus merubah sikapnya yang selama ini menyiksaku, ia bersedia memenuhi permintaanku.
Memang ia telah berubah sejak saat itu, namun hanya bertahan beberapa bulan saja ia kembali ke kebiasaan awalnya. suatu saat ketika kami berdua sedang asik ngobrol dan bercerita di sebuah cafe, kulihat dia sesekali sms dengan seseorang. Saat kutanya ia hanya menjawan kalau itu teman organisasinya, namun semakin lama ia makin sering menekan tombol-tombol sembari dengan senyuman tipis. rasa penasaranku memuncak kala itu, kurebut handphone dari tangannya, namun ia lebih dulu menariknya dariku “berikan hapemu” ujarku lantang “ini hanya teman organisasi!” ujarnya berdalih. Obrolan pun memanas saat itu tapi tetap ku jaga nada suaraku karena kami sedang berada di tempat umum. kuputuskan untuk meninggalkanya karena aku takut tak bisa menahan amarahku.
Beberapa hari setelah kejadian itu ia menelfon dan menjelaskan kepadaku kalau dia memang sedang dekat dengan mantan kekasihnya yang bertemu kembali di beberapa acara organisasi. Namun ia hanya menjalin hubungan melalui sms dan telepon. Ia juga tidak bermaksud berselingkuh di belakangku sekedar menayakan kabar, kata dinda lewat telpon menjelaskan sambil meminta maaf kepadaku. Aku hanya terdiam disaat penjelasan yang menyakitkan hati itu berlangsung. Tak pernah kubayangkan kalau ia akan melakukan ini. menyakitkan memang tapi jujur aku sangat mencintainya sampai sekarang tak kurang satu apapun, namun apa yang dilakukannya cukup membuat hati ku hancur.
Inilah kisahku sahabatku, miris memang tapi kuyakin kuyakin kau orang yang tepat untuk masalahku ini. kuharap kau dapat memberikan saran untuk ku sahabatku, aku sungguh merindukanmu, semenjak kepergianmu aku tak punya lagi teman untuk mencurahkan isi hati ku. segeralah kau balas surat ini jika kau sudah membacanya.
salam hangat
Sahabatmu,
Arman Wijaya
semoga surat ini lekas sampai padamu sahabatku dan kau cepat membalasnya. baiklah setelah mandi saya akan langsung ke kantor pos untuk mengirimkan surat ini ke kantor pos yang tidak jauh dari rumah. setelah mandi kulipat surat ini dengan amplop rapi tak lupa perangko express yang sudah kusiapkan. sesampai di kantor pos kuberikan dengan petugas yang terlihat ramah. “Ada yang bisa saya bantu?” ujar petugas itu ramah “saya ingin mengirimkan surat pak” sambil mengeluarkan surat yang ku taruh di tas “suratnya sudah ada perangkonya?” petugas mengingatkanku “sudah pak! dengan perangko express tentunya, ini suratnya. terima kasih” sambil ku berikan surat itu kepadanya, aku langsung keluar. disaat ku gapai tangkai pintu seketika itu petugas memanggilku “nak… nak… apa alamat tujuan suratnya sudah benar? sepertinya anda keliru” ujar petugas setengah berteriak. “jangan khawatir itu sudah benar pak!” meyakinkan dengan senyum tipis. setelah keluar pintu tanpa sadar pipiku basah, air mata ku meluncur deras karena kusadari kalau surat yang kutuiskan tak akan pernah sampai.
“ada apa?” ujar petugas pos lainnya yang berada di dalam ruangan sambil melihat aneh ke petugas yang baru saja berteriak. “ini ada anak muda yang mengirimkan surat dengan tujuan yang aneh, tetapi waktu saya tanya ia mengatakan sudah benar dan langsung pergi” ujar petugas pos yang menerima surat sambil menggaruk-garuk kepala keheranan. “memang alamatnya ditujukan kemana coba bacakan” ujar petugas pos yang bercakap dari kejauhan. “Kepada Sahabatku Amelia Widiawati, di tempat terindah” dengan lantang, lalu petugas pos itu mendekatinya sambil memperbaiki letak kacamatanya “coba kemarikan suratnya! hemm… pasti Arman yang mengirimkan ini, simpan saja!” kata petugas berkacamata tenang. “saya jadi bingung coba jelaskan pak maklum lah saya baru 3 hari bertugas” kata petugas itu keheranan “baiklah… begini Arman itu adalah sahabat Amel sejak kecil mereka sering bermain di halaman kantor pos, mereka sangat akrab sejak sekolah dasar hingga mereka kuliah mereka tetap bersahabat, namun malang Amel meninggal dalam kecelakaan 5 bulan yang lalu ketika ia pergi bersama keluarganya. hanya dia yang tidak bisa

Cintaku Berkhianat

“mengapa kau menghilang, menghindar dari ku…?”
Pertanyaan yang tak pernah terjawab oleh ius orang yang begitu aku cintai
Nama ku dilla, ius adalah kekasih ku upss sal

ah mantan kekasih lebih tepatnya. Dia sosok pria yang sangat aku sayangi, orangnya baik dan lumayan keren lah, banyak cewek-cewek satu kompleks ku yang menyukainya. Awalnya aku tidak menyukai ius aku menerima dia menjadi kekasih ku hanya karena alasan sebuah rasa kasihan. Sahabat-sahabat ku juga tak pernah menyukai hubungan kami dan selalu mempermasalahkan perbedaan suku dan karena ius bukan dari kalangan yang berada, tapi semakin hari semakin lama aku bersama-sama dengan dia rasa sayang dan cinta mulai tumbuh dan mengalir terus seiring nya waktu membuat ku tak ingin kehilangan sosok ius.
Hari-hari ku selalu diwarnai oleh kehadiran ius, dia selalu care dan perhatian, dia tidak pernah lupa memberi ku 1 pesan singkat sebelum waktunya tidur.
“met bobo saiiank, jangan lupa berdoa, aku saaayang bangat sama kamu, i lope you sampai jumpa di skolah ya sayang”
Demikianlah setiap malam nya.
Tidak terasa 4 bulan telah kami lalui dan tak ada satu pun perubahan darinya, perhatian dan kasih sayang masih terukir untuk ku dari nya. Hingga tiba saat nya aku berpisah untuk sementara dari dia karena aku ingin mencari pengalaman kerja setelah aku menyeleaikan sekolah ku di tingkat sma aku memilih bekerja karena aku ingin menjadi wanita karir, sementara ius masih adik kelas ku.
Malam itu adalah malam terakhir aku bersama dengan dia, sedih dan tak ingin jauh dari dia, dan malan ini adalah malam pertama kalinya aku melihat ius meneteskan air mata untuk ku.
“maafin aku, ini hanya sementara, aku janji aku bakal kembali untuk mu, dan aku akan selalu setia hanya untuk kamu” ungkap ku
“aku mengerti, pergilah dan kembali lagi untukku, aku akan selalu menunggu mu dan aku berjanji tak akan mengecewakan mu, aku sayang kamu” jawab ius sembari mencium kening ku.
Hari ini, adalah hari dimana aku akan berangkat ke kota tujuan ku lumayan jauh dari kampung halaman ku
“yank.. Aku berangkat jaga diri baik-baik doain aku semoga bisa berhasil” sebuah pesan singkat buat kekasih ku ius
“iya.. Hati-hati disana, aku sayang kamu” demikian lah balasan sms dari ius.
Hari demi hari kami lewati pacaran jarak jauh, 1 bulan, 2 bulan, hingga 3 bulan, dan ini adalah bulan terakhir usia hubungan kami 8 bulan dia mulai berbeda, dia jarang memberiku kabar bahkan tidak sama sekali, sms tak pernah dibalas, ditelfon jarang diangkat, dia berubah dia menghilang, hati ku benar-benar tak tenang, gelisah dan bertanya-tanya kenapa dengan ius? Hingga suatu malam aku mencoba menghubungi dia lagi, hatiku gelisah sebelum dia mengangkat telefon ku, dan ternyata
“halo” jawab dari seberang yaitu suara ius tanpa ada kata “yank” lagi
Dengan hati kecewa aku langsung to the point saja kepada ius “kamu kemana aja, kenapa kamu tak pernah memberiku kabar sedikit pun, apa kamu tidak merindukan ku?” tanya ku
“kebetulan kamu menghubungi aku, mulai sekarang aku bebasin kamu, mungkin kita tidak cocok lagi, lagian tak ada satu pun yang setuju kita bersama, mulai dari sahabat ku juga orangtua mu” kata ius tanpa menjawab pertanyaan ku
Aku terdiam, seketika air mata membanjiri pipi ku, tak mampu aku berkata lagi, memang tak satu pun orang-orang terdekatku menyukai ius, tapi kenapa baru sekarang dia sadar aku tidak percaya dengan alasan itu.
“tak usah menangis, tak perlu menangisi pengecut seperti aku, aku bukan lah orang yang tepat buat kamu, maafkan aku” tambah nya lagi dan menutup telefon ku. Menambah sakit hati dan luka di hati ku, tak mampu aku menahan kekecewan ku, aku hanya terdiam dan tak tau harus apa. Cowok yang paling aku sayangi tega memutuskan hubungan yang tak pernah ada masalah itu dengan alasan yang tak jelas.
Aku sadar pacaran jarak jauh memang tak lah mudah untuk dilalui, mungkin dia sudah bosan menunggu aku, tapi aku setia, aku sayang dan tak ingin berpisah dari ius.
Ku ambil hp ku, ku tulis pesan singkat “maafin aku membuat mu menunggu terlalu lama, tapi beri aku alasan yang jelas agar aku bisa menerima keputusan mu” ku klik tombol kirim dan pesan ku sampai kepada ius, namun tak ada balasan dari dia, berulang-ulang kali aku mengiriminya sms meminta penjelasan namun hasilnya tetap saja nihil.
Lelah, ya aku lelah, aku menyerah, aku harus ikhlas, tak semua yang kita inginkan dapat kita miliki.
Perlahan-lahan aku mencoba melupakan ius dan ternyata aku bisa meskipun rasa sayang takkan pernah bisa terhapus untuk nya.
1 bulan telah berlalu semenjak ius memutuskan untuk berpisah, aku sudah bisa move on dari ius.
“tuitt” bunyi handphone ku sebuah sms yang isi nya “maaf, ini dengan kak dilla kan, aku temen nya ius kak
Kakak tau kenapa ius memutuskan hubungan kalian, itu karena ius 2 bulan sebelum dia ngomong putus sama kakak ius sudah selingkuhin kakak, maaf ya kak bukannya ikut campur, tapi aku tak tenang jika aku tak memberi tau kakak tentang kebenaran nya, ius memang sahabat ku, tapi aku tak taga dia berbuat seperti itu sama kakak.”
Seketika air mata ku mengalir lari, kisah lama terungkit kembali, luka di hati tersiram kembali hingga terasa perih. Tapi aku sadar tidak ada gunanya aku menangisinya, semua sudah berlalu, semua sudah menjadi kenangan.
Dan sekarang yang ada di benakku adalah mencari belahan jiwa yang memiliki hati yang manis bukan bibir yang manis. Dan aku hanya bisa mendoakan ius semoga hanya aku wanita terakhir yang dia sakiti. Meskipun sampai sekarang aku masih mencintainya karena janji tetaplah janji aku akan tetap setia sampai aku pulang nanti.
Cerpen Karangan: Rhany S
Facebook: Chessfrhany Rhany Chiregar

“Dilema seorang cewek”

Pada suatu hari, ada anak perempuan yang sedang menginginkan pacar.anak itu bernama viona. anak perempuan itu
berumur 12 tahun, berasal dari keturunan inggris. disaat yang sama juga, ia pergi kesekolah dan bertemu seorang laki laki. Tetapi yang bukan ia inginkan "ihh,cowok itu jelek banget,rambutnya acak acakan, pake kacamata bulet,baju pun tak rapih"
saut viona, "ih, kamu jangan begitu!kasihan tau"Ucap Teman Viona (calista)


Keesokan, Hari nya Ia bertemu dengan cowok itu lagi tetapi banyak perubahan "la..lah.. ka..kamu yang kemarin itu??kok cakep.... rambutnya pirang, wajah nya bule,gak make kacamata bulet,baju rapih,mukanya keren"Ucap Viona.ia merasa bingung,lalu cowok itu mengatakan "ya, aku yang kemarin.namaku Steven,umur 13tahun berasal dari amerika.kemarin rambutku berantakan karena buru2, kacamata bulet itu disuruh kakak ku pakai=entah kenapa, ia memaksa=bajuku itu pun belum digosok,rambutku di cat pirang supaya gak berantakan"........(hening)........   


"kalau begitu besok Temani aku jalan jalan yuk!" Jawab Viona. Steven pun menerimanya,
Esoknya, Viona bertemu steven lama menyapa nya. " Hey, Stev? Lah,,Baju nya kok gitu,jelek tau gak!"Dengan kasar viona. "ehm, sorry Bajuku disuruh mamaku memakainya, supaya aku tidak kedinginan"Saut Steven.."lah, ini kan masih musim panas, entar lagi kali musim kemarau"
Jawabnya Viona, Mereka Berdua lalu pergi ke toko baju."Stev,ini bagus untuk mu.. apa lagi kau cakep"Dengan lemah lembut viona mengatakannya. Dengan Tenang Steven mengatakan
"Baiklah, kalo itu mau mu aku beli." ........ "e,,ehhh.... Jangan Itu mahal 1juta Dolar itu bisa melunasi biaya kuliah mu nanti"Saut Viona Yang Keheranan.


"tak apa..." Dengan Wajah yang sedih,,,, Steven. Viona lalu menemani steven Photo Box,,"wahh.,, Begini ya rasanya photo box"Saut Steven. dengan Tersenyum Viona mengatakan"Ya, ini yang namanya Photo box, kenapa kau tidak tahu dari dulu???"
"ya,karena aku sering dirumah terus tidak pernah keluar kecuali kesekolah."jawabnya steven dengan sedih dan hampir menahan air mata.
setelah bersenang2 steven dan Viona Berciuman. Dan mereka menjadi berpacaran.
"Bye,stev sampai bertemu Besok"Saut Viona Dengan Bahagia.. "By..Bye Viona"Jawab steve...entah kenapa ia menangis gemetar.


Keesokan harinya..
"ehh, teman teman sekarang aku udah punya pacar loh! namanya Steven dia cakep banget." saut Viona sambil bahagia kegirangan."vin,bukannya kamu bilang dia jelek,dlu?" Jawabnya teman teman Viona. "sekarang udah enggak loh,dia cakep!"jawabnya lagi Viona...
Tiba tiba steven datang dan perubahan nya banyak sekali yang beda kacamata bulet nya dipakai lagi,warna rambut tidak pirang,baju berantakan, Viona langsung lari menangis....
"Tu..tunggu Viona!" Saut Steven dan tidak bisa mengejarnya lagi.
Steven menangis berat Seluruh air mata nya keluar....dan steven pun pergi ke rumah nya.


Sebulan berlalu, Viona tidak pernah bertemu lagi dengan steven yang sudah tidak masuk sekolah,."Steven, dimana ya? udah  lama aku gak pernah ketemu... sekarang kan sudah musim kemarau... mungkin dia sakit hati kali yah? ya,sudah deh aku sms dia aja Viona mengatakan di SMS "Stev,maaf ya Karna aku sudah menyakiti hatimu...aku sangat sangat minta maaf stev, semoga kamu memaafkan hatiku"Jawabnya Viona.

Keesokannya, pun steven belum pernah kembali ke sekolah lalu dia menemui kekelasnya. lalu ada anak teman dekatnya steven yang menangis menangis."Dimana Steven berada?kok dia gak pernah kesekolah?"jawab Viona Lalu anak itu menjawab"kamu coba ke rumahnya huhuhu...(sambil menangis)ku..ku...kudengar dengar sih dia... "Jawab Temannya steven
Viona pun tidak menyadari nya sambil menangis2 dijalan yang mau kerumah nya steven. ternyata benar steven terbaring di tempat tidur. yang ada cuma mama nya"hey,kamu siapanya stev?"saut mamanya."sa..saya pacarnya stev (sambil menangis)"Jawab Viona.


"Steven, sudah tiada di dunia ini, sebenarnya ia gak mau kalo orang yang didekatnya tau bahwa di sakit penyakit jantung dan divonis bertahan sampai musim kemarau tahun ini.. ia begitu polos.."Jawab mama nya steven.. Viona pun menangis gemetaran Ia tidak bisa menghentikan rasa nangis nya.lalu ia balik kerumah dan kagetnya ia melihat 1sms Steven yang bertuliskan. "Ya, Viona aku memaafkan mu dari dulu.. aku menderita penyakit,dan tidak mampu bertahan lama.. makasih karna kamu telah menemaniku sampai aku tiada.sekarang aku telah tiada di dunia.sekarang kamu bisa mencari pacar lagi selain aku."seharusnya aku melihat cowo bukan dari wajahnya yang cakep tetapi dari hatinya,, sekarang viona telah menyadarinya dan ia mengatakan "mungkin balasan SMS tadi Malaikat nya Steven."





itu Cerita mengharukan dan inget teman teman kalian jangan pernah merasa cantik cakep dsb.kalian harus memilih laki laki atau perempuan dari dalam lubuk hatinya...


Kesimpulan: memilih cowok atau cewek harus dari dalam lubuk hati. dan jangan dari wajah kecakepannya atau pun kecantikan nya GBU.

Oh, Tuhan, Mengapa Cintaku Terhalang Perbedaan Keyakinan?



Perkenalkan namaku Eli Wibawati. Meskipun kisah cinta ini tak berakhir manis, selamanya akan kusimpan dalam kenangan terindahku.
Entah mengapa malam yang dingin itu terasa panas. Mungkin efek mempersiapkan berkas-berkas untuk pertemuan besok pagi. Walaupun dibantu rekan-rekanku, tapi tetap saja rasanya melelahkan. Di saat kepenatan menerpa, datanglah seorang pria yang belum pernah kukenal sama sekali sebelumnya. Awalnya aku bingung siapakah pria manis ini? Oh, ternyata dia teman salah satu rekanku. Ketika diam-diam mencuri pandang ke arah pria manis tersebut, entah kenapa masalah muncul. Printer rusak, padahal berkas harus dibawa besok pagi. Mau tidak mau harus pergi ke tempat fotokopi terdekat. Sebenarnya aku takut berkendara di malam hari.
Di saat bingung melanda, pria itu tiba-tiba menawariku untuk mengantar. BINGO! Aku pun menerima tawarannya walaupun dalam hati terbesit rasa takut karena aku belum mengenalnya. Sepanjang perjalanan menuju tempat fotokopi, kami berbicara mengenai profesi kami hingga alasan kepindahanku ke desa.
Sepulangnya dari tempat fotokopi,  rasanya kami menjadi semakin akrab. Ternyata dia baru saja membeli smartphone dan belum fasih menggunakannya. Dia pun memintaku mengajarinya. Kami terus berbincang hingga akhirnya saling memperkenalkan diri.
Semenjak pertemuan malam  itu, aku selalu memikirkannya. Pria yang manis, sopan, serta nada bicaranya yang lembut dan santun. Entahlah rasanya seperti dia adalah orang yang aku cari selama ini. Aku merasa malu sendiri setiap kali membayangkan wajahnya.
Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama? Bahkan aku pun belum mengenalnya dengan baik.
Jatuh cinta pada pandangan pertama adalah suatu hal yang tidak mungkin bagiku. Namun kenyataannya, aku jatuh cinta. Selama hampir sepekan kami saling bertukar pesan.

 
 
Tanpa terduga, suatu sabtu sore dia mengunjungiku. Rasanya seperti seluruh bunga di seluruh dunia ini bermekaran. Tapi itu hanya sesaat. Ternyata dia akan pergi latihan menyanyi untuk kegiatan ibadah di hari minggu. Hatiku rasanya hancur mengetahui dia berbeda keyakinan denganku. Malam itu aku menangis sejadi-jadinya. 
 
Hari-hari berikutnya aku tetap membalas pesannya, tanpa dia mengetahui bahwa hatiku perih. Suatu hari obrolan kami menyinggung soal perasaan. Ternyata dia memiliki perasaan yang sama denganku. Namun, dia berusaha sebisa mungkin menekan perasaan itu karena perbedaan keyakinan.
"Oh, Tuhan, mengapa cinta kami terhalang keyakinan, apa rencana-Mu?"
Setiap hari aku berusaha menekan perasaan cinta itu. Aku takut semakin mencintainya karena aku sadar kami tidak mungkin bersatu.
Dua puluh satu selalu menjadi tanggal yang aku nantikan. Aku tidak pernah tau apakah dia menantikan tanggal itu juga. Tanggal itu berharga untukku karena tanggal itu adalah pertanda awal perjumpaan kami. Tepat di tanggal dua puluh satu bulan september dia datang secara tiba-tiba ke rumahku. Aku senang sekali. Kami menghabiskan waktu sepanjang malam untuk mengobrol. Dua puluh satu bulan oktober, dia mengirimkan lagu yang berkaitan dengan awal perjumpaan kami. Sepanjang malam aku memutar suaranya. Dua puluh satu bulan november aku mengenang setiap moment kebersamaan kami dalam setiap bulir tetesan air mata. Aku merasa mustahil untuk kami bersama dalam perbedaan. Akhirnya, aku memutuskan untuk melupakannya. Biarlah aku simpan dengan rapi kisah ini di dalam hati yang tidak dapat tersentuh.
Kau adalah seseorang yang tidak mungkin dimiliki sebesar apapun perasaanku padamu. Semoga kau selalu berbahagia. Aku selalu menyayangimu, bahkan di saat pertama melihatmu aku telah merasakan rasa itu.

Maaf, Aku Harus Menikahi Pria Lain

Kisah ini dimulai saat aku baru mulai mengenal yang namanya cinta. Sebelumnya aku sering berpacaran dengan pria tampan maupun pria kaya. Hal itu mungkin dikarenakan parasku yang lumayan cantik dan menarik bagi pria. Meskipun demikian, aku cuk
up selektif dalam memilih pria yang akan kujadikan pasanganku.
Setelah mengalami  kurang lebih 4 tahun menjadi seorang “playgirl” akhirnya aku menemukan seseorang yang dengannya aku merasa nyaman menjadi diriku sendiri dan aku yang selalu tampil apa adanya diriku di depannya. “Ya! I've found him,” gumamku tiap kali aku jalan dengannya. Pria itu usianya di bawahku 1 tahun, namun cara berpikirnya dewasa. Hal itu yang kucari selama ini. Sosok pria yang mampu menemaniku saat aku sedih, senang, dan susah.
Singkat cerita, hubungan kami semakin dekat dan aku pun tak mampu membendung perasaanku bahwa aku jatuh cinta padanya. Waktu itu kita jalan berdua, menghabiskan waktu bersama saat libur kerja. Aku ingat sekali saat dia menyatakan cintanya padaku dengan malu-malu dan sekiranya dia gemetaran takut kutolak begitu ia bercerita waktu itu. Dia bilang padaku dia menginginkanku menemani hidupnya dan menjadi ibu bagi anaknya kelak.
ku tersentuh dan dalam hati aku senang. Hubungan kami berjalan baik seiring berjalannya waktu. Dia pun telah akrab dengan keluargaku juga adik-adikku. Dia mampu memposisikan dirinya saat di mana ia berada.

 
 
Hubungan kami awalnya disetujui oleh orangtuaku, sampai usia hubungan kami 1,5 tahun. Namun semua berubah saat Papa pulang ke Medan untuk urusan pekerjaan. Ia pun singgah di tempat bibiku yang juga satu kampung dengan pacarku itu. Entah benar atau tidak, yang pasti sekembalinya Papa dari kampung, Papa melarangku menjalin hubungan dengannya dan menyuruhku mencari yang lain. Sontak saja air mataku mengalir deras dan aku bingung harus bilang apa pada pacarku itu. Di lain hal aku sayang padanya dan di sisi lain orangtuaku melarangku untuk berhubungan lagi dengannya. 
 
Awalnya aku cuek dengan omongan Papa dan terus menjalani hubungan kami. Namun, suatu waktu Mama menceritakan padaku apa yang terjadi saat itu di kampung, sewaktu Papa menginap di rumah Bibiku. Ternyata Papa disidang oleh keluarga besar Papa di Medan. Keluarga Papaku masih kental dengan adat Batak dan patuh terhadap wejangan keluarga.
Saat itu Papa diberitahu oleh Kakekku bahwa pacarku itu anak dari dukun santet terkenal di sana dan diasingkan oleh warga desa setempat. Dan tak ada yang mau jika diajak komunikasi oleh keluarga mereka. Karena katanya setiap warga yang habis ngobrol dengan mereka, pasti akan terkena musibah. Aku antara percaya atau tidak. Karena untuk zaman sekarang, buatku hal-hal seperti itu nggak mungkin lah.
Namun, hingga satu hari aku menyadarinya bahwa ada yang benar dari kata-kata orangtuaku, saudara-saudara di Medan bahwa keturunan yang terbaik adalah keturunan yang tidak percaya kepada mistis dan hal-hal sejenis. Ya aku yakin orangtua tak pernah salah dalam berbicara. Mereka pasti memikirkan dengan baik apa yang menjadi kebahagiaan anak-anaknya kelak. Apalagi aku dan ketiga saudara perempuanku adalah wanita yang harus dilindungi oleh suaminya kelak.
Aku pun mencari cara untuk pergi menjauh dari pacarku, mulai dari jarang telepon dan sms serta mulai memberi jarak (maklum kami pacaran jarak jauh Bekasi-Sukabumi). Tapi aku tidak berani mengatakan kita harus putus. Intinya aku menggantung dia dan membuat dia selalu bertanya mengapa akhir-akhir ini aku berubah terhadapnya.
Hingga suatu waktu, aku bertemu kembali dengan mantan pacarku dulu yang dulu menduakan aku. Dia hadir seolah menjadi jawaban atas doa dan keinginan orangtuaku. Aku tidak menutup diri terhadapnya dan tidak menceritakan padanya tentang pacarku itu dan masalahku. Yang pasti mantanku ingin aku kembali dan menikah dengannya.
Dia mengharapkan aku dan ingin menebus kesalahannya dulu. Kami sama-sama dari suku Batak. Makin hari makin sering kami bertemu dan terlebih kami terlibat satu bisnis yang mengharuskan sering bertemu. Dia sayang padaku, keluargaku dan adik-adikku. Dan, dia melamarku! Deggg!Bagai disambar petir, aku pusing luar biasa memikirkan pacarku yang ada di Sukabumi. Aku merasa telah mengkhianatinya dan menyakiti hatinya.
Bahkan aku belum mampu mengatakan bahwa aku harus berpisah dengannya. Sampai hari itu tiba di mana aku akan menikah dengan pria yang belum aku sayang. Namun aku percaya bahwa suatu saat aku akan mencintainya sepenuh hatiku. Sampai saat ini aku melarikan diri dari pacarku itu dan menutup diri dari pengakuanku. Jujur aku tak tahu harus bagaimana. Yang aku tahu kini ada seseorang yang menyayangiku, yaitu suamiku. Aku ingin minta maaf buat mantan pacarku di sana. Aku harap kamu mengerti dengan keputusanku! Aku mencintaimu, Dear!
Buat suamiku, terima kasih atas cintamu yang tulus.

Kisah Sedih Perjuangan seorang Kakak

 - Kenalkan Saya Mela seorang gadis kecil yang lahir di desa terpencil, pekerjaan setiap hari orang tuaku adalah dengan membajak sawah. Aku juga mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Ikhsan, dia seorang kakak yang berumur beda 3 tahun dariku. Ini kisah dan cerita tentang kakakku yang mungkin sedih dan mengharukan buat Aku.

Suatu hari Aku ingin membeli sepatu, karena sepatu yang lama sudah terlihat sobek. Jadi pada saat itu Aku mencuri uang di laci ayahku. Namun ternyata ayahku terlanjur mengetahuinya. Ayah pun menanyakan hal tersebut padaku juga kakak ikhsan "Siapa Image result for kakak

yang mencuri uang Ayah?" suara Ayah yang keras dan penuh emosi. Namun Aku terdiam dan takut untuk berbicara, karena tak satu pun dari kami berdua mau berbicara akhirnya ayah berkata "Baik! karena kalian tidak ada yang mau mengaku maka kalian berdua harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak menggenggam tangan ayah dan berkata "Ayah, Akulah yang telah mencuri uang ayah" Dia melakukan hal itu hanya demi Aku. Ditengah malam Aku menangis, namun kakakku mengusap air mataku dan berkata "Adik jangan menangis lagi, semua telah terjadi" Saat itulah Aku tidak akan melupakan ekspresi kakak saat melindungi Aku. Tahun itu Aku berusia 8 tahun dan kakakku berusia 11 tahun, tetapi kejadian itu tak bisa aku lupa.

Ketika Aku diterima di sekolah Menengah Atas Negeri, pada saat yang sama kakakku diterima juga untuk masuk di universitas negeri ternama. Malam itu saat ayah duduk di halaman rumah, Aku mendengar pembicaraan ayah dan Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki hasil yang sangat baik" ucap ayah. Dan pada saat itu Ibu langsung mengeluarkan air mata dan berkata "Tapi apa gunanya, tak mungkin kita bisa membiayai keduanya?" Suara ibu dengan serak tangis. Pada saat itu juga kakakku berjalan keluar dan berdiri didepan Ayah dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku tidak akan melanjutkan sekolah lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku hanya ingin bekerja". Tapi sepertinya Ayah terlihat marah dan berkata "Mengapa kamu mempunyai sikap lemah, Ayah akan membiayai kalian berdua meski harus mengemis di jalanan" dan kemudian Ayah langsung pergi untuk meminjam uang ke rumah saudara dan tetangga. lalu Aku pun datang dan menyentuh lembut wajah kakakku dan aku berkata padanya "Anak laki-laki harus melanjutkan sekolahnya. jika tidak, kakak tidak akan mampu mengatasi kemiskinan yang kita alami" Ujar Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku telah memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah di SMA Negeri.

Tak ada yang tahu pada hari berikutnya sebelum subuh, kakakku meninggalkan rumah dengan meninggalkan catatan di bantal "Dik, masuk ke SMA negeri tidaklah mudah. Dengan ijazah SMA ini kakak akan pergi mencari kerja dan kakak akan mengirimkan uang untuk kamu" Aku pun memegang erat kertas tersebut diatas tempat tidurku sambil menangis hingga tertidur.

Dengan uang yang diperoleh ayah dengan cara meminjam ke saudara dan tetangga juga dari uang kakakku yang dihasilkan dari bekerja sebagai pengangkut semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa masuk ke Universitas Negeri yang dulu kakakku inginkan. Tahun itu Aku berusia 19 tahun dan kakakku berusia 22 tahun.

Suatu hari Aku sedang belajar di kamar kost, lalu temanku datang dan memberitahukan "ada seorang seperti pengemis sedang mencari kamu diluar sana" Mengapa ada seorang pengemis mencari Aku? karena penasaran Aku pun keluar, dan nampak dari jauh terlihat seseorang yang disekujur tubuhya ditutupi semen dan kotoran debu yang ternyata dia adalah kakakku. "Aku pun bertanya Mengapa kamu tidak bilang pada temanku bahwa kamu adalah kakakku?" Dia menjawab sambil tersenyum "lihat bagaimana penampilanku, apa yang akan mereka pikir kalau kamu adalah adikku? apakah mereka tidak menertawakanmu?"

Aku merasa sangat tersentuh , dan air mata memenuhi mataku . Aku menyapu kotoran dan debu dari tubuh kakakku. Dan Aku berkata padanya dengan suara serak , " Aku tidak peduli apa yang orang akan katakan ! Kamu adalah kakakku apa pun penampilan kamu"Dari Tasnya , ia mengeluarkan sebuah laptop . Dia memberikannya padaku dan berkata , "kakak  melihat semua orang yang kuliah di Universitas ini memakainya . Aku pikir kamu juga harus memiliki satu" Aku tidak bisa menahan diriku lagi . Aku menarik kakakku ke dalam pelukanku dan menangis . Aku tahu harga laptop itu sangat mahal, dan ia rela menghemat biaya hidupnya hanya untuk Aku. Tahun itu , aku berusia 20 tahun , kakakku berusia 23 tahun.

***

Setelah Aku menikah, Aku tinggal di kota. suamiku dan aku mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal bersama kami, tetapi mereka tidak mau. Mereka mengatakan bila mereka meninggalkan desa, mereka tidak akan tahu apa yang harus dilakukan dikota. kakakku tidak setuju denganku. Dia berkata , "Dik, Kamu mengurus suami dan mertuamu saja. Aku akan mengurus Ibu dan Ayah di sini"


Suamiku baru saja diangkat menjadi direktur diperusahaannya. Kami meminta kakakku untuk mau menerima tawaran menjadi manajer pada departemen pemeliharaan. Tapi kakak menolak tawaran itu . Dia bersikeras bekerja sebagai tukang pengangkut semen.Suatu hari , kakakku tertimpa tumpukkan semen sangat banyak, lukanya
cukup parah sehingga harus dikirim ke rumah sakit . Suamiku dan Aku mengunjungi dia di rumah sakit . Melihat luka di sekujur tubuhnya, Aku menggerutu , "Kenapa kamu menolak tawaran menjadi manajer? Manajer tidak akan melakukan sesuatu yang berat seperti itu . Sekarang lihat diri kamu, kamu  menderita cedera serius . Kenapa kamu tidak mendengarkan kami!? "Dengan ekspresi serius di wajahnya , ia membela keputusannya , " Aku memikirkan Adik iparku, ia baru saja di angkat jadi direktur . Kalau saya, yang tidak berpendidikan akan menjadi manajer , berita seperti apa yang akan dikirimkan?" Mata suamiku pun dipenuhi air mata, dan kemudian Aku berkata , "Tapi kamu kurang pendidikan juga karena aku! " Dan kakakku hanya menjawab "Mengapa Kamu berbicara tentang masa lalu ? " Sambil kemudian dia memegang tanganku. Tahun itu , ia berusia 29 tahun dan Aku berusia 26 tahun. Dan beberapa hari dirumah sakit akhirnya kakakku meninggal. selama sebulan, hampir setiap hari aku menangisinya.

Kini Aku berada di puncak kejayaanku. Dalam sebuah acara seminar, pembawa acara bertanya padaku " Siapakah orang yang Anda hormati dan kasihi ?"Bahkan tanpa mengambil waktu untuk berpikir , Aku menjawab, "Kakakku" Aku melanjutkan dengan menceritakan kembali sebuah kisah yang selalu kuingat . " Ketika saya masih di sekolah dasar, sekolah itu letaknya di sebuah desa yang berbeda. Setiap hari , saya dan kakak saya berjalan selama 2 jam ke sekolah juga kembali ke rumah. Suatu hari , Saya kehilangan satu dari sepatuku . Kakakku memberiku sepatu miliknya. Dia hanya mengenakan satu sepatu milikku dan dia harus berjalan jauh . Ketika kami tiba di rumah, kakinya begitu gemetaran karena menahan kesakitan. Sejak hari itu , aku bersumpah bahwa selama saya hidup, saya akan ingat kakakku dan akan selalu baik kepadanya, dialah yang telah menjadikanku sukses seperti ini. Tapi kini, kakakku telah tiada" Tepuk tangan membanjiri ruangan itu. Semua tamu mengalihkan perhatian mereka kepadaku. Aku merasa sulit untuk berbicara tapi aku lanjutkan, "Dalam seluruh hidup saya , yang saya ingin hanya mengucapkan terima kasih yang paling dalam untuk kakak Saya" dengan suara serak di depan kerumunan, tak terasa air mata bergulir di wajahku lagi.

 

Blogger news

Blogroll

About

CERITA SEDIH © 2012 | Template By arif rahman